Follow us: Subscribe via RSS Feed Connect on YouTube Connect on YouTube

Selasa, 09 Februari 2016

Bentuk Muka Bumi ; Eksogen (Pelapukan, Erosi, Sedimentasi, dan Pergerakan Bumi)

Jika pada materi sebelumnya telah di bahas materi mengenai tenaga Endogen pada materi kali ini akan di bahas mengenai tenaga Eksogen. Tenaga Eksogen terdiri dari Pelapukan, Erosi, Sedimentasi , dan Gerak Bumi. Pada proses pelapukan, pelapukan dapat di bagi menjadi pelapukan mekanik, pelapukan kimiawi, pelapukan biologi atau pelapukan organik.  Pada proses erosi ada erosi air, erosi angin, erosi Gletser. Pada proses sedimentasi berdasarkan tempat dan cara erosi sedimentasi dapat di bagi menjadi sedimentasi Fluvial, sedimentasi oleh air laut, sedimentasi angin, dan sedimentasi gletser. Materi ini biasa di berikan oleh guru pada semester pertama kelas 7.
Bentuk Muka Bumi ; Eksogen (Pelapukan, Erosi, Sedimentasi, dan Pergerakan Bumi)
google image - Bentuk Muka Bumi ; Eksogen 

Proses Alam Eksogen


Jika pada Materi sebelumnya kita telah membahas mengenai materi tentang Proses Alam Endogen dan sekarang kita akan membahas lawan dari endogen yaitu eksogen. Jika endogen merupakan tenaga yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi dari dalam bumi sedangkan eksoden akan memberikan pengaruh dari luar. Tenaga eksogen bersifat merusak apa yang ada seperti pelapukan, erosi dan sedimentasi dan lain – lain. untuk lebih jelasnya kita akan melihat tenaga apa saja yang termasuk eksogen.

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses hancurnya batu yang besar menjadi bongkahan -  bongkahan kecil atau batu yang kecil – kecil, ukuran baru beragam dan lamanya waktu pelapukan juga beragam. Proses hancurnya batu di atas di sebut dengan proses pelapukan. Proses pelapukan di pengaruhu beberapa faktor yaitu; jenis batuan, vegetasi, topografi dan iklim. Jika di liat dari proses terjadinya pelapukan dapat di kelompokan dalam beberapa jenis yaitu pelapukan Mekanik, Pelapukan Kimiawi, Pelapukan pelapukan Biologi atau Organik.

a. Pelapukan Mekanik
Pada dasarnya proses pelapukan mekanik  terjadi karena adanya kenaikan dan penurunan suhu yang mempengaruhi batu, di saat siang hari ketika matahari menyinari batu, maka batu akan di panaskan sehingga volume batu akan membesar dan di saat hujan turun atau malam hari (suhu menurun) volume batu akan mengecil. Jika batu terus mengalami proses pemanasan dan penurunan suhu secara terus menerus sehingga volume batu membesar dan mengecil secara terus menerus lama kelamaan batu akan retak dan dari retakan ini batu akan terkikis secara perlahan selapis- selapis, proses ini yang disebut dengan proses pelapukan mekanik, ingat poin penting pelapukan ini yaitu pelapukan bergantung dengan iklim suatu daerah, semakin ekstrim iklim di daerah tersebut semakin cepat proses pelapukan, serta pada pelapukan mekanik material yang terkandung pada batuan induk tidak berubah meski telah mengalami proses pelapukan.

b. Pelapukan Kimiawi
Perbedaan pelapukan kimiawi dengan mekanik adalah di mana pada pelapukan mekanik kandungan material yang terkandung pada batu inti dengan batu yang terlepas dari batu inti tetap sama, sedangkan pada proses pelapukan kimiawi partikel yang terlepas dari batu inti akan terkontaminasi dengan unsur kimiawi dari luar seperti air, dan oksigen. Proses pelapukan kimiawi ini biasa terjadi pada daerah beriklim tropis dengan batuan kapur. Berikut contoh proses pelapukan kimiawi;

c. Pelapukan Biologi atau Organik
Bila pada proses pelapukan kimiawi di pengaruhi unsur kimia, dan pada pelapukan mekanik karena perubahan suhu, pada proses pelapukan organik atau Biologi ini di sebabkan karena mahluk hidup. Contoh dari pelapukan organik atau biologi adalah, batu yang terkikis karena adanya lumut yang tumbuh pada batu tersebut, semut yang membuat lubang di batu, dan lain lain. pada dasarnya pelapukan organik ini proses pelepasan batu atau terkikisnya lapisan batu dari batu induk disebabkan karena faktor makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan dan hewan.

2. Erosi

Erosi adalah proses pengikisan dan perpindahan dari pelapukan batuan di atas. Batu yang sudah lapuk akan di kikis kemudian di pindahkan dengan bantuan angin, air, dan lainya, proses ini yang di sebut dengan erosi.  Contoh erosi yaitu badai pasir, gletser, gelombang laut, dan longsor.

Berdasarkan bentuknya, erosi terbagi menjadi beberapa macam; Erosi percik,Erosi permukaan, Erosi Erosi Alur, Erosi Parit, dan Erosi tebing.

a. Erosi Angin
Erosi angin terjadi ketika  angin berhembus dengan kekuatan yang cukup tinggi sehingga mampu menerbangkan debu dan pasir atau batu kecil, contohnya adalah badai pasir.

b. Erosi Air
Erosi air terjadi karena adanya aliran air permukaan yang terjadi karena air hujan yang menyebabkan debu dan batuan kecil terbawa oleh aliran air tersebut.

c. Erosi Gletser
Erosi Gletser terjadi karena proses salju yang turun di permukaan tanah sehingga salju akan menyusup di celah celah tanah dan ketika salju mencari akan menimbulkan retakan dan membuat adanya longsoran salju yang ikut membawa tanah dan batuan yang ada di sekitarnya.

3. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan dari material yang telah di bawa (erosi) oleh angin, air, gelombang laut dan gletser. Proses pengendapan ini bergantung pada proses erosi, dan berdasarkan tempat pengendapanya sedimentasi dapat di bagi menjadi sedimentasi Fluvial, sedimentasi Oleh Air laut, dan Sedimentasi Pantai.

a. Sedimentasi Fluvial
Sedimentasi fluvial merupakan proses sedimentasi yang terjadi dari sisa sisa material yang di bawa oleh sungai. Sedimentasi ini terjadi di sepanjang aliran sungai, atau di muara sungai, sedangkan sedimentasi di danau di sebut dengan sedimen lakustrin.

b. Sedimentasi oleh Air Laut
Sedimentasi ini terjadi karena proses erosi yang di lalukan oleh gelombang laut. Sedimentasi ini dapat kamu lihat pada pantai yaitu, bukit pasir maupun daerah pesisir.

c. Sedimen oleh Angin (eolis)
Merupakan sedimentasi material yang di bawa oleh angin, angin biasanya akan menerbangkan debu atau bahkan pasir, hal tersebut dapat kamu lihat pada badai pasir. Contoh sedimentasi ini adalah gunung gunung pasir.

d. Sedimentasi Gletser
Sedimentasi ini terjadi setelah gletser membawa material bersamanya, dan material di ujung gletser akan mengendap. Bentuknya dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline.

4. Gerak Massa Tanah
Pernahkah kita melihat tanah atau batuan yang bergerak secara bersamaan dan menyebabkan semu yang berasa di bawahnya tertimbun oleh batu dan tanah. Pergeseran batu dan tanah di sebut juga dengan masswasting. Massawasting atau gerak masa tanah dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya; adanya daya gravitasi, kemiringan tanah, kandungan air, serta kuat atau tidaknya penyanggah batu serta tanah tersebut. Contoh dari gerak massa tanah ialah tanah longsor.

Materi sebelumnya Materi IPS Terpadu Tentang Bentuk Bumi Kelas 7/VII SMP
Materi selanjutnya Jenis – Jenis Batuan dan Dampak Endogen, Eksogen bagi Manusia.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Pintar IPS Online © Copyright 2012. All Rights Reserved.
Created by: George Robinson Published..Blogger Templates.
Proudly powered by Blogger.
imagem-logoBack to TOP